Jenis UV Energy Meter apa yang bisa Anda dapatkan? ~ Penggunaan sinar ultraviolet (UV) semakin meluas dalam berbagai bidang industri, penelitian, hingga aplikasi kesehatan. Dari proses UV curing di industri percetakan, eksposur PCB di bidang elektronik, sterilisasi medis, hingga pengendalian kualitas cat dan resin, semua bergantung pada tingkat energi dan intensitas sinar UV yang tepat.
Di sinilah peran UV energy meter dan UV light meter menjadi sangat penting. Kedua jenis alat ini digunakan untuk mengukur radiasi UV, namun memiliki fungsi yang berbeda dan diperuntukkan bagi sumber cahaya yang beragam, baik lampu merkuri bertekanan tinggi maupun UV LED.
Berikut secara lengkap jenis-jenis UV meter, bagaimana mengklasifikasikannya, apa saja perbedaannya, fitur penting yang ditawarkan, hingga faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih.
Mengapa Membutuhkan UV Meter?
Banyak operator mesin curing atau eksposur menghadapi masalah ketika hasil produksi tidak konsisten. Misalnya, produk tidak mengeras sempurna karena intensitas UV kurang, atau sebaliknya, over-curing menyebabkan pemborosan energi.

Lampu UV sendiri mengalami penurunan performa seiring waktu. Jika tidak dipantau, kualitas produksi bisa menurun drastis. Dengan UV meter, pengguna dapat mengetahui:
-
- Seberapa kuat intensitas UV saat ini (mW/cm²)
- Berapa total energi UV yang diterima dalam periode tertentu (mJ/cm²)
- Apakah curing berlangsung optimal sesuai standar
Klasifikasi UV Meter Berdasarkan Sumber Cahaya
- UV Meter untuk Lampu Merkuri
Lampu merkuri bertekanan tinggi telah lama digunakan dalam industri curing. Ciri khasnya adalah memancarkan radiasi UV pada puncak 365nm (UVA).
Kelebihan:
-
- Banyak tersedia dan digunakan secara luas
- Dapat menghasilkan intensitas tinggi
- Cocok untuk curing skala besar
Kekurangan:
-
- Spektrum terbatas (umumnya hanya UVA)
- Umur lampu relatif lebih pendek dibanding LED
- Membutuhkan pemantauan intensitas lebih sering
Contoh Produk : LS136, dan LS138.
- UV Meter untuk UV LED
Dalam beberapa tahun terakhir, UV LED semakin populer karena efisiensi dan umur pakai yang panjang. LED UV dapat dipilih pada panjang gelombang tertentu seperti 365nm, 385nm, 395nm, atau 405nm.
Kelebihan:
-
- Umur lampu lebih panjang
- Konsumsi energi lebih rendah
- Spektrum terfokus pada panjang gelombang tertentu
Kekurangan:
-
- Membutuhkan meter khusus LED untuk akurasi pengukuran
- Tidak semua aplikasi bisa langsung menggantikan lampu merkuri
Contoh Produk : LS128 dan LS137.
Klasifikasi UV Meter Berdasarkan Fungsi
- UV Energy Meter
-
- Mengukur: Intensitas UV + energi kumulatif.
- Kegunaan: UV curing, printing, coating, manufaktur industri.
- Keunggulan: Bisa logging data, menampilkan grafik kurva real-time, dan lebih akurat untuk kontrol kualitas.
- UV Light Meter
-
- Mengukur: Intensitas UV sesaat.
- Kegunaan: Sterilisasi, monitoring lingkungan, uji keselamatan kerja.
- Keunggulan: Portabel, cepat digunakan, sederhana.
Tabel Produk UV Energy Meter (Ilustrasi dari Linshang)
| Model | Aplikasi | Spektrum Respon | Rentang Daya | Resolusi | Fitur Tambahan | Posisi Sensor |
| LS120 | Lampu merkuri | 315–400nm (puncak 365nm) | 0–2000 mW/cm² | 0.1 mW/cm² | PC software, data energi & intensitas | Belakang |
| LS136 | Lampu merkuri | UVA, UVB, UVC, UVV | 0–2000 mW/cm² | 0.01 mW/cm² | Multi-band deteksi | Depan |
| LS138 | Lampu merkuri | UVA, UVB, UVC, UVV | 0–40.000 mW/cm² | 1 mW/cm² | Real-time curve, PC software | Belakang |
| LS128 | UV LED | 340–420nm (kalibrasi 395nm) | 0–2000 mW/cm² | 0.1 mW/cm² | PC software, power value | Belakang |
| LS137 | UV LED | 340–420nm (kalibrasi 395nm) | 0–2000 mW/cm² | 0.01 mW/cm² | Ringkas, tanpa PC software | Depan |
Infografis Perbandingan Singkat
- Lampu Merkuri vs. UV LED
| Kategori | Lampu Merkuri | UV LED |
| Spektrum | Fokus pada 365nm (UVA) | Beragam: 365–405nm |
| Umur Lampu | Lebih cepat menurun | Stabil & tahan lama |
| Kebutuhan Alat | UV meter khusus merkuri | UV meter khusus LED |
- Energy Meter vs. Light Meter
| Kategori | Energy Meter | Light Meter |
| Mengukur | Intensitas + energi kumulatif | Intensitas sesaat |
| Data | Lengkap, bisa logging | Real-time sederhana |
| Aplikasi | Industri curing, manufaktur | Sterilisasi, monitoring, safety |
| Kompleksitas | Canggih, data analisis | Praktis & cepat |
Sebelumnya sudah kami bahas perbedaan UV Light Meter Serta Energy Meter, Selengkapnya disini ..
Faktor Penting Saat Memilih UV Meter
- Jenis sumber cahaya: pastikan sesuai, apakah lampu merkuri atau LED.
- Fungsi pengukuran: energy meter untuk kontrol curing, light meter untuk monitoring cepat.
- Rentang daya & resolusi: pilih sesuai intensitas aplikasi.
- Fitur tambahan: real-time curve, PC software, logging data.
- Ketahanan suhu: penting untuk curing bersuhu tinggi.
Aplikasi Industri UV Meter
- Percetakan & Coating: menjaga curing tinta & lapisan cat tetap konsisten.
- Elektronik & PCB: mengontrol eksposur UV dalam photolithography.
- Otomotif & Aerospace: memastikan kualitas UV curing pada komponen.
- Sterilisasi Medis: memverifikasi intensitas UV untuk disinfeksi.
- Penelitian & Uji Material: studi degradasi material akibat UV.
Setiap aplikasi membutuhkan alat ukur UV yang berbeda. Jika Anda bergerak di bidang industri curing dan manufaktur, maka UV energy meter wajib dimiliki untuk memastikan kualitas dan konsistensi produksi. Sementara itu, jika kebutuhan lebih banyak pada sterilisasi, monitoring lingkungan, atau keselamatan radiasi UV, maka UV light meter adalah pilihan praktis.
Dengan memahami klasifikasi berdasarkan sumber cahaya (lampu merkuri vs UV LED) dan fungsi (energy meter vs light meter), Anda bisa memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan.
**Disclaimer: Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat dari insinyur atau inspektur UV Meters bersertifikat. Selalu rujuk pada spesifikasi teknis produk dan standar industri yang berlaku untuk aplikasi spesifik Anda.






